Laman

Rabu, 01 April 2015

Review Film Indonesia –Kala–


Film indonesia,  film tanah air tercinta. Ngomongin film, jujur saja saya lebih suka film luar yang lebih bervariasi… (?) tunggu, bukannya film Indonesia juga bervariasi, plis jangan samakan sinetron indonesia sama film indonesia, iya kalau sinetron indonesia berkutat dipercintaan yang notabene bikin kita (aku saja kali, ya) bosen *kisah cinta selalu menarik untuk di ikuti*. Sinetron jaman sekarang bikin aku nge-blank, kawan. Kau tau mengapa? Karena cerita yang tidak ada habisnya dan tidak teraturnya jalan cerita, seperti… contoh saja G*S : dari judulnya sudah kelihatan, ini sinetron bercerita tentang kehidupan serigala ganteng (?) aku kira ini seputar cowok playboy. tapi kok? Kok? Ceritanya pasal vampir sih, *adaptasi ‘twili**t’*?. Darah suci? *kau pikir sisanya darah kotor -_- dia belum mens mungkin*. Untuk membuat panjang umur ayah agra yang sudah sampai di ujung jembatan/umur ‘vampir jenis ini bisa mati -_-’ harus dapatin darah suci yang katanya buat vampir untuk mendekati darah suci sudah mebuat mereka kesakitan, cara untuk mengatasinya adalah dengan membuat si darah suci mencintai si vampir, baru dah bisa deketin darah suci. TAPI menjelang episode 200++ banyak vampir yang memburu darah suci dan mereka tak kesakitan saat dekat sama darah suci, aneh kan. Udah gitu... Manusia digigit vampir jadi vampir, vampir digigit serigala jadi serigala. Serigala digigt vampir jadi vampir, Terus kalo vampir digigit manusia jadi apa??? Ruet bukan?. Mana semua pemain jadi manusia jadi-jadian semua lagi, trus nayla siapa yang nemenin jadi manusia?. Dsb

Film indonesia kini mulai bervariasi sobat, mulai dari politik, sosial, aksi, dan percintaan, meskipun aku sendiri tidak terlalu mengikuti history-nya.. Akh. Horor juga, ini industri yang paling di tekuni sama produser-produser tanah air. Dan KALA ini termasuk yang namanya Horor/thriler.
Film yang diproduksi tahun 2007 ini saya baru nonton di chanel thrill -_- . bangga banget lihat nie film, jarang2 pan Indonesia buat film NOIR kaya KALA ini *apadeh?*. disutradarai dan ditulis oleh orang yang sama Joko Anwar, diproduseri oleh Dhamoo Punjabi dan Manoj Punjabi. Film yang dikeluarkan oleh MD Pictures ini berdurasi 102 menit


Penghargaan :
Festival Film Indonesia 2007
·         Tata Sinematografi Terbaik : Ipung Rachmat Syaiful
·         Tata Artistik Terbaik : Wencisiaus

KALA bercerita tentang keadaan negara yang lagi krisis sosial dan membutuhkan seorang Ratu Adil (presiden) yang akan membawa negara ini menuju kemakmuran.
Dimana penduduknya mengalami  kemerosoran moral. Orang tak berkeperimanusiaann berada di segala tempat. Keadaan termakan oleh keliaran sifat manusia. Bullying, pembunuhan, tak peduli satu-sama lagi. Jadi ingat lagu EXO-MAMA

Careless careless, shoot anonymous anonymous
Hardless mindless, no one who care about ‘me’

Manusia sudah bukan manusia lagi.
Termasuk mafia-mafia yang ingin mengambil harta karun presiden pertama.

HARTA KARUN PRESIDEN PERTAMA, inilah yang akan membawa negeri ini maju dan untuk kepentingan bersama harta ini tak boleh jatuh di tangan sembarang orang. Dan untuk mewujudkannya, hanya ada satu orang yang harus tau mengenai letak harta karun ini, jika lebih dari satu maka satu-nya yang dianggap bukan orang yang tepat akan mati (kenapa bisa mati? Siapa itu orang yang tepat?). orang tersebut harus/akan mati entah itu di bunuh atau karena ketidaksengajaan, orang yang tepat itu adalah

‘sang penidur’ Janus : dimainkan oleh Fachri Akbar, sang penidur ini punya sindrom narkolepsi  yang jika penderitanya mengalami atau sampai pada puncak emosinya ‘entah itu marah, takut, gairah’ maka dia akan langsung tertidur.
Lalu siapa yang membunuh ‘orang yang tau’ lainnya, tidak mungkin kan kalau itu hanya suatu kebetulan belaka, semuanya pasti direncanakan sama empunya.

Ini dia pembunuhnya


‘pindoro’ : dimainkan oleh Jose Rizal Manua, mahluk halus penjaga harta karun.

Bukan, ini dia si keeper.

Ranti : dimainkan oleh Fahrani. Dia adalah anak bungsu Ronggoweni (penjaga asli Harta karun, ajudan presiden pertama). Setelah Ronggoweni meninggal, Rantilah yang menggantikan tugas ayahnya. *ahli pedang,nie*
Berdasarkan buku *sebut saja* ‘tatangsutarma’ (?), penjaga dari harta karun presiden pertama ini adalah orang yang masih hidup karena hanya orang yang masih hiduplah yang bisa membunuh mahluk yang hidup juga, si hantu ini hanya informan saja bagi keeper.
Harta karun presiden pertama ini menunggu ratu adil untuk digunakan sebaik-baiknya.

Siapa ratu adil?

‘Ratu adil’ Eros : dimainkan oleh Ario Bayu , sebagai seorang opsir melakukan tugasnya dengan bersih, as expected ini orang yang peduli akan keadilan di muka bumi ini, awalnya yang tak percaya takhayul macam harta karun presiden pertama dan hanya menyelidiki kasus pembunuhan berantai yang di alami keluarga penjaga hartakarun, namun akhirnya lelaki ini ikut turun-tangan untuk melindungi harta karun presiden pertama bahkan dia bersedia menjadi salah satu yang harus mati karena dia ikut mengetahui keberadaan harta karun tersebut sampai datangnya Ratu adil.

Eee, ladalah Ratu adilnya dia sendiri.

Ending :  "Pada saatnya, sang penidur akan menyampaikan rahasia harta kepada sang ratu adil. Pemimpin yang akan membawa bangsa ke pintu kemakmuran. Di sebelah bukit ketiganya akan bertemu. Tapi pertemuannya (ketiganya) adalah sebuah perjuangan yang berat. Karena sejak saat itu kejahatan juga akan bersatu untuk membuat mereka gagal. Perang, penyakit, bencana akan datang silih berganti menguji perjuangan mereka."

:D

nilai : 4/5

Cr. wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar